Sossialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi di BPP Purwodadi Desa Sumberrejo
Sossialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi di BPP Purwodadi Desa Sumberrejo

By ADMIN 11 Jun 2024, 14:30:50 WIB Rangkuman Berita

Berita Terkait

Berita Populer

Sossialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi di BPP Purwodadi Desa Sumberrejo

Keterangan Gambar : Sossialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi di BPP Purwodadi Desa Sumberrejo


Pada hari Kamis Tanggal 6 bulan Juni Tahun 2024, bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Purwodadi Desa Sumberrejo diadakan rapat dan sosialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi serta Tindak Lanjut Permentan nomor 01 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi sektor Pertanian yaitu tentang ketentuan umum, pupuk bersubsidi, Jenis pupuk organik dan Penetapan alokasi Pupuk Bersubsidi tingkat Pusat.

Pada kesempatan itu juga mensossialisasikan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 249 tahun 2024 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Disamping itu juga membahas  penyusunan RDKK untuk Tahun 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Purwodadi, pihak BPP Purwodadi beserta jajarannya,Pihak Penyalur Pupuk yang berada di Kecamatan Purwodadi, serta admin RDKK Desa/Perwakilan Poktan se-Kecamatan Purwodadi.   Acara dibuka oleh Koordinator BPP Purwodadi Ibu Nani Haryani Setianingrum,S.P, kemudian di sesi kedua dari pihak BPP Purwodadi memberikan sambutannya. Didalam sambutan tersebut, beliau menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 ini jumlah pupuk yang disalurkan kepada para petani mengalami penurunan dan pengurangan. Hal ini disebabkan karena adanya Pesta Demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Sehingga dimungkinkan, anggaran untuk subsidi pupuk direfokusing untuk kegiatan pemilu tersebut.

Di acara selanjutnya, oleh penyuluh BPP Purwodadi menyampaikan bahwa untuk pengisian RDKK tahun 2025 diharapkan dapat dilakukan dengan system online dan juga menggunakan tekhnologi yang ada. Pada tahun ini, untuk pengisian serta pengusulan RDKK dilakukan dengan menggunakan soft file Excel, hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses dari pengisian RDKK.

Bapak Camat Purwodadi  Sumarjana,S.Sos dalam sambutannya menyampaikan surat  edaran dari  Bupati Purworejo kepada Para Camat dan Kepala Desa di wilayahnya Purworejo tentang Pencegahan serangan hama wereng coklat di area sawah di Purworejo terutama sebelah selatan, Untuk mencegah serangan wereng di Musim Tanam kedua sebaiknya perlu diantisipasi sejak dini. Dalam kondisi normal satu hektar lahan sawah bisa menghasilkan padi basah antara 6 hingga 8 ton. Akibat serangan wereng produksi turun menjadi 5 hingga 6 ton perhektar. Tentunya sangat berdampak bagi peningkatan produksi tanaman padi di wilayah Kabupaten Purworejo yang terkenal sebagai Lumbung Pangan di Jawa Tengah.

Wilayah yang mengalami serangan cukup serius terjadi di lahan pertanian milik petani di Kecamatan Purwodadi, Ngombol, Banyuurip, Loano. Kaligesing, Pituruh, Purworejo serta Bayan. Pihaknya berharap serangan wereng tidak kembali terjadi pada Musim Tanam Kedua ini.

 

Mengutip dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo beliau mengutarakan terkait upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman terutama padi tersebut, pemerintah desa dipersilahkan untuk mengalokasikan sebagian dana desa di wilayah masing-masing.

“Dana desa bisa digunakan untuk pengendalian wereng, karena ini termasuk bencana di sektor pangan.  Serangan wereng pada Musim Tanam kesatu Tahun 2024 yang lalu berlangsung sporadis dan hampir merata di seluruh wilayah pertanian di Purworejo. Hal itu pun cukup berdampak terhadap produksi padi di kabupaten Purworejo.

Saat ini Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo pun telah mempersiapkam obat pestisida yang direkomendasikan laboratorium PHP wilayah Kedu. Kendati demikian pemakaian herbisida tersebut merupakan langkah terakhir. Petani diimbau melakukan antisipasi serta pengendalian sejak dini.

Karena Stok obat pestisida yang terbatas sehingga  harus melibatkan pemerintah desa dalam pengendalian dengan memanfaatkan sebagian dari dana desa.

Dalam upaya pengendalian, pihaknya menyarankan agar petani memanfaatkan pestisida hayati dan nabati. Sudah ada beberapa kelompok tani di Purworejo mengaplikasikan hal itu, diantaranya Sumberjo Kecamatan Purwodadi dan Doplang Kecamatan Purworejo.

Petani juga diminta melakukan pengamatan rutin terhadap tanaman padi mereka secara rutin. Pengamatan terbaik dilakukan sejak tahap persemaian.

Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo berharap petani juga ikut aktif, jika ada serangan wereng di sawahnya segara menyampaikan ke penyuluh atau POPT di wilayah masing-masing. Ini penting agar pengendalian bisa kita lakukan sama-sama sehingga tidak meluas.

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment